Linkin Park - Figure.09

Powered by mp3skull.com

Sabtu, 03 Maret 2012

Mobil Tenaga Surya Karya Siswa Surabaya



ECO Green atau teknologi ramah lingkungan memang sedang menjadi tren. Semua teknologi yang berkembang banyak mengusung produk bersahabat dengan alam.
Dan karya siswa SMK PGRI 4 Surabaya merupakan salah satu teknologi ramah lingkungan itu, yakni mobil tenaga surya yang diberi nama Brojomusti 1. Sebenarnya mobil dengan konsep ramah lingkungan sudah pernah diciptakan oleh siswa SMKN lain di Surabaya. Namun tenaga penggerak roda bukan berasal dari panas matahari, melainkan dari tenaga listrik.
Beda dengan mobil tenaga surya karya siswa sekolah yang berlokasi di Jalan Kalijudan ini, alat utamanya menggunakan solar cell. Alat ini berfungsi untuk menyerap energi yang didapat dari terik panas matahari. Cara kerja mobil tenaga surya sangat sederhana. Panas yang tersimpan di solar cell kemudian dialirkan ke Baterai Control Regulator (BCL). Setelah itu, guna menambah arus, dialirkan lagi ke aki.
Tenaga ini kemudian diolah di power inverter untuk mengubah dari AC ke DC. Untuk mengontrol frekuensi motor, mobil ini menggunakan dinamo AC dengan kekuatan 1 PK atau setara dengan 750 watt. “Kami mengerjakan mobil konsep ini kurang lebih 29 hari sebelum pelaksanaan pameran,” ujar guru pembimbing SMK PGRI 4 Sofyanto saat ditemui di pameran pendidikan di Jatim Expo.
Mobil ciptaan siswa SMK ini dilengkapi dengan tiga baterai yang masih-masing mampu menyimpan kekuatan sebanyak 100 ampere. Sehingga, jika ditotal, kekuatan baterai dari mobil ini mencapai 300 ampere. Jika panas terik, dalam satu jam maka solar cell mampu menyimpan tenaga hingga 6 amphere. Untuk 100 ampere mampu menempuh jarak sekira 100 km dengan kecepatan maksimal 40 km/jam.
“Pembuatan mobil ini memakan biaya agak besar, sekira Rp40 juta. Dana itu tidak berasal dari pemerintah, tapi dari sekolah sendiri,” ungkap Sofyanto sembari tersenyum simpul.
Mobil ini, kata Sofyanto, masih memiliki banyak kekurangan. Di antaranya mobil tersebut hanya bisa berfungsi pada saat musim kemarau. Pasalnya, di musim ini banyak energi matahari yang dapat disimpan.
Namun, jika musim penghujan maka mobil ini bisa dipastikan mangkrak lantaran tidak ada sumber energi. Untuk itu, pihaknya berencana akan mengembangkan mobil ini, tidak hanya memanfaatkan energi matahari, tapi juga memanfaatkan energi dari putaran roda mobil. Putaran roda sebenarnya menghasilkan energi. Sama seperti lampu sepeda yang memanfaatkan putaran roda untuk menyalakan lampu sepeda. Konsep ini dikembangkan di mobil. Nantinya, energi dari putaran roda akan disimpan dalam baterai.
Kemudian, energi dari baterai itu akan dikeluarkan lagi yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan roda. Dengan begitu, putaran roda tidak hanya mengandalkan tenaga yang didapat dari energi matahari, tapi juga dari putaran roda. “Dengan begitu, mobil akan tetap dapat berjalan di segala musim. Tapi untuk yang konsep tenaga penggerak roda masih akan kami kembangkan tahun depan,” kata alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Pembuatan mobil ini melibatkan empat siswa. Dua berasal dari kelas satu dan dua lagi dari kelas dua. Lantaran hanya sebatas konsep, maka bentuk mobil ini tidak utuh dan hanya berbentuk rangka saja. Pada bagian depan hanya ada satu kursi bagi pengemudi untuk mengendalikan mobil. Tepat di belakang pengemudi, terdapat alat yang berfungsi untuk menyerap tenaga matahari. Alat ini berukuran sekira 1×1,5 meter.
“Kami rancang mobil ini hanya untuk standar layak jalan saja. Jadi tidak utuh seperti mobil pada umumnya,” tutur Sofyanto.
Sementara itu, salah satu siswa yang terlibat dalam pembuatan mobil ini, Muhammad Nur Rifa’i mengaku banyak kesulitan ketika menyelesaikan mobil ini. Salah satunya, saat menangani power inverter dan dinamo harus benar-benar konsentrasi. Pasalnya, jika ukuran tenaga dari kedua alat tersebut tidak seimbang, maka power inverter bisa rusak.
“Mobil ini sebenarnya mengusung  mobil hibrid yang ramah lingkungan. Karena memang sepertinya semua teknologi otomotif mengarah ke sana semua,” ujar siswa yang duduk di bangku kelas 2 SMK PGRI 4 ini. (lukman hakim/sindo)(//rfa)

0 komentar:

Posting Komentar