Linkin Park - Figure.09

Powered by mp3skull.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 13 Maret 2012

Jeep Kaiser M715 1968, Eks Pejoeang

JIP - Jeep M715 terlahir untuk menjadi kendaraan tentara. Maka jalur kerjanya pun tak bisa jauh dari kebutuhan perang. Kondisi fisiknya yang tercipta pick up, sudah pasti membuat M715 ini ibarat kereta barang. Baik untuk mengangkut logistik, membawa perlengkapan senjata bahkan bisa diperuntukkan untuk mengangkut personil.


Tugasnya yang cukup berat inilah yang membuat M715 diproduksi dengan bagian-bagian part ekstra kuat. Seperti gardan Dana 60 (depan) dan Dana 70 full floating (belakang). Juga dilengkapi dengan hidraulik PTO (power take off) yang canggih dan siap menarik apa saja.
Sayangnya, cerita keperkasaan sang Jeep M715 jadi usang, seiring usianya yang makin renta. Saat  dia divonis rusak berat maka dana operasional  perbaikan pun tak lagi dinikmatinya       Untung —oleh instansi pemiliknya—Jeep M715 ini masih masuk daftar lelang. Artinya kalau ada yang berminat  merawat bisa menebusnya dengan rupiah yang disepakati. Tentu dengan keadaan M715 apa adanya. Teronggok tidak bisa jalan dan berstatus rusak berat.


Padahal, “Kalau mengingat sejarah, truck ini dulunya cukup tangguh di segala medan. Bahkan kabarnya sering ikut dalam beberapa operasi militer,” ujar Opeu, pria yang kini diserahi tanggung jawab mengurus M715 ini. 
Oleh H. Wawan--pemilik yang baru—M715 inipun diperjuangkan untuk hidup kembali. Karena setelah dicek ternyata hanya mesin dan PTO hidrauliknya saja yang bermasalah. Part lainnya masih utuh dengan kondisi baik dan laik jalan. “Sayangnya, kayu oak asli untuk pembatas bak belakangnya tak bisa diselamatkan karena rusak dimakan cuaca.”


Pun demikian dengan kain kanvas penutup cabin dan bak belakang. Semuanya harus diganti baru. PTO Hidraulik-nya juga terpaksa diganti dengan PTO sistem drive shaft. Pernak-pernik militer lainnya seperti  blackout lamp, deep snorkel, military head lamp, signal lamp, lifting shackle masih tetap dipertahankan. Berikut dengan sekop dan kapak militernya.

Sayang, mesin orisinalnya tak lagi bisa dihidupkan. Karena berbagai alasan, akhirnya M715 inipun terpaksa ganti mesin. Pilihan jatuh pada mesin Mitsubhisi 120PS eks Singapura.“Ya berjuang untuk tetap hidup,” Kekeh Opeu
    Mesin
Kondisi yang tak laik jalan mendasari alasan H. Wawan—si pemilik—menggantinya dengan mesin Mitsubishi 120PS. Mengawinkan mesin ‘Jepang’ dengan girbok orisinal pastinya perlu pemikiran.  “Perlu dipasang adaptor agar bisa nyambung,” terang Opeu. Detail pemasangannya, Opeu agak enggan membuka ‘dapur’ mengingat, “Kayaknya gak perlu diulas detail mas, rahasia bengkel nih.” Wiring sistemnya juga dipertahankan untuk tetap waterproof.
Headlamp
Untung ciri khas lampu kuning militernya masih utuh dan berfungsi dengan baik.
PTO
Mengingat PTO hidraulik asli tak lagi bisa dijalankan, M715 inipun dipasang PTO custom dengan sistem drive shaft. Sehingga terpaksa harus membuat dudukan PTO baru dan mengubah bentuk bumper.
Pernak Pernik militer



Pernik-pernik militernya seperti  blackout lamp, deep snorkel,  signal lamp, lifting shackle, kapak, sekop  masih ada. Bahkan ditambahi deep water fording. Sehingga tetap aman meski melewati genangan setinggi baknya.
Kanvas  Mencari padanan bahan kanvas tutup cab nya tak banyak kesulitan. Pun demikian dengan tutup bak belakang.
Part Yang Digemari     Sebagai kendaraan militer, Jeep M715 punya banyak kesamaan aksesori dengan jip-jip militer. “Hampir semua part aksesorinya bisa dipakai untuk dipasang di jenis Willys M38, M38A1 ataupun  Utility M151,” ujar Tata Latito, bengkel spesialis Willys di bilangan Tomang, Jakarta.
    Pria yang akrab di panggil Aban inipun menjelaskan dengan rinci, bagian-bagian apa saja yang bisa dipakai. Seperti head lamp, blackout lamp, saklar lampu, meter indikator 24 V, dinamo amper, koil sampai ke kabel-kabel-nya.
    Sedangkan bagian kaki-kaki, axel, pelek, sokbreker dansebagainya  “Biasanya jarang diaplikasikan ke jip ukuran ¼ ton karena dimensinya yang besar.”    Jadi meski, jadi ‘bangkai’ m M715 tetap masih berharga tuh.      
Hanya 4 Tahun     Cerita lahirnya Jeep M715 memang tidak seheboh Willys MA ataupun MB. Juga tidak diwarnai desingan peluru di medan perang. Hadirnya M715 ini semata-mata menggantikan dinas M37 yang sudah dianggap memasuki masa pensiun. Peruntukannya jelas, sebagai kendaraan taktis pendukung militer. Baik sebagai alat angkut, maupun sebagai kendaraan pendukung lainnya. Maka munculah berbagai nama seri disesuaikan dengan peruntukannya. Untuk seri M715 jenis cargo/troop carrier, lalu  M724 jenis cab/chassis, M725 untuk Ambulance dan seri M726  khusus Telephone maintenance.

Semua seri ini diproduksi dari tahun 1965-1969 di Toledo, Ohio. Basic pengembangan truk M715 ini sebenarnya diambil dari basis truk J20 yang kerap disebut gladiator. Sehingga bentuk awalnya hampir serupa. Namun seiring perkembangan, Jeep Gladiator--karena dicipta untuk keperluan sipil—mengalami perubahan perwajahan.

Selama 4 tahun, M715 dan berbagai seri nya tercatat lebih dari 33.000 unit telah diproduksi dan menyebar di berbagai negara. Jenis M715 dab M724 lah yang paling banyak dipesan di banyak negara. Apalagi dengan bahan M724 chassis, kendaraan ini bisa disulap jadi kendaraan multifugnsi. Seperti kendaraan pemadam kebakaran, launcher dan mobil tangki. Namun rata-rata pemesanannya untuk keperluan militer. 

Keandalan dan ketangguhan M715 inipun mengispirasi berbagai produsen mobil diluar Amerika untuk membuat copyrightnya. Seperti pabrikan KIA Korea yang mengembangkan KM450 untuk berbagai keperluan militer domestik. Lalu disusul pabrikan Tata, India dengan Vetra-nya.
Jeep M715 pun meski sudah discontinue product, toh masih tetap digemari oleh kaum military vehicle colector. Sehingga tak jarang, jika kendaraan militer inipun berpindah tangan ke pihak sipil. Dengan berbagai perbaikan, maka roda M715 pun bisa kembali berputar. Bahkan ada yang jelas-jelas menyulap M715 memodifikasi khusus untuk kendaraan off-road. Dari sekadar memasang rollbar hingga mengganti roda rantai  Tetapi ada juga yang sekadar mendandaninya. Buat penggemar diecast, tersedia juga kit M715 dengan berbagai scala.

Mopar sebagai produsen part dan aksesori Jeep pun tertarik untuk mendadani M715.  Lewat devisi pengembangannya, di tahun 2010 munculah Jeep NuKizer yang dianggap sebagai reinkarnasi Jeep M715.
So.... meski hanya diproduksi dalam kurun waktu 4 tahun saja, Jeep M715 dan seri-nya, masih tetap eksis sampai sekarang, 

Selasa, 06 Maret 2012

Porsche Panamera Edo Competition, si Unik Bertenaga 700 Dk!


Eropa – Mendengar nama Porsche Panamera, yang terpancar di benak kita adalah sosok sportscar empat pintu yang kalah bertenaga ketimbang varian Porsche 911 yang melegenda. Tak ada kesan jika mobil ini bisa diadu dengan supercar dua pintu seperti kakaknya itu.
Eits, nanti dulu. Sebab tuner Edo Competition sukses memodifikasi Porsche Panamera yang menonjolkan kekuatan mesin. Hal ini dibuktikan 4.8-liter V8 bertenaga 700 dk dengan torsi 880 Nm tertanam dibalik kap nya. 
Kemampuan tersebut dihasilkan oleh sistem knalpot anyar dengan high-flow catalytic converter. Hingga intake, turbo dan ECU remap. 
Dibandingkan dengan Panamera Turbo S, versi modifikasi ini memiliki tenaga lebih besar 150 dk dan torsi 130 Nm. Tenaga tersebut juga dirasa cukup buat menjabani supercar macam Lamborghini Aventador atau Ferrari Italia.
Uniknya, tampilan Panamera ini tidaklah heboh dengan piranti aerodinamika seperti wing atau wide bodi. Yup, mengusung aliran street sleeper, Panamera hanya melengkapi eksteriornya dengan detail minimalis. Yakni pada stiker bodi dan peleknya, yang bikin asik bodi berkelir putihnya.

Kabin VW Transporter kurang Lega? Coba Lirik yang Ini!


Jakarta - Semua orang tau, Volkswagen Transporter merupakan sebuah van yang memiliki ruang kabin yang sangat lega. Tapi, kalau untuk kebutuhan petualangan anda dirasa kurang cukup besar, bisa melirik yang satu ini.
Kapasitas ekstra besar diberikan oleh Volkswagen pada Transporter Van T5. Overlander mulai berkreasi dengan menambahkan paket Pod yang terpasang terselip permanen pada bagian belakang. 
Pod ini akan keluar secara elektrikal keluar dalam waktu 45 detik ketika mobil berhenti pada tempat tujuan peristirahatan.
Panjangnya mencapai dua meter menambah panjang ruang kabinnya. Tersedia dua kaki yang menyembul keluar sebagai penyangganya. Mampu menyokong beban hingga 600 kg di segala medan pijakan.
Interior yang berisikan fitur layaknya dirumah disedikan di double back pod ini. Seperti dapur kecil juga tempat tidur lipat untuk dua orang. Serta akses untuk ruang lebih yang tersdia di atap.
Soal mesin, Volkswagen memilih mobil Transporter Van dengan mesin TDI berkapasitas 2.000 cc. Dengan Wheelbase panjang serta berlabel 140 PS.
Konsep ini sudah pernah ada sebelumnya. Diwujudkan di NV200 cargo van. Buat yang suka bepergian. Fasilitas yang ditawarkan ini sangat cocok. Terutama bagi yang suka berdekatan dengan situasi outdoor.

Mazda MX-5 yang Hendak Menyaingi Bugatti Veyron!



Jakarta - Siapa yang tidak ingin menikmati sensasi dibalik setir Bugatti Veyron? Dengan usungan tenaga yang melimpah, derasnya aliran adrenaline sudah pasti bakal dirasakan. Namun, bagaimana kalau yang ada hanya sebuah Mazda MX-5? Bisa saja!
Memang dari segi harga saja, Bugatti Veyron jelas sebuah mobil yang mahal bila dibandingkan dengan Mazda MX-5. Tapi, sebuah rumah modifikasi Homegrown coba menjembatani kesenjangan tersebut.
Sebuah Mazda MX-5 ditarik whellbase-nya sehingga jadi lebih panjang. Untuk apa? Untuk memasukkan dua buah mesin berkonfigurasi 8 silinder, sehingga totalnya ada 16 silinder! Dukungan mesin ini dianggap sudah menyamai performa yang dimiliki sebuah Bugatti Veyron.
Sebuah proyek yang ambisius memang, meski sampai harus mengorbankan kecantikan Mazda MX-5, demi sebongkah mesin dengan jumlah silinder yang mencapai 16. 

VW Scirocco 2.0 TSI, 2010 Versi Hibrid Pertama



Karakter mesin VW Scirocco 2.0 TSI yang standarnya sudah tergolong powerful itu, rupanya belum bisa memuaskan Budi Setiawan yang hobi memacu adrenalin dengan besutannya itu. Awalnya memang sekadar buat fun, tapi karena banyak mendapat info kalau dapur pacu VW mudah di-upgrade, Ia pun berinisiatif menggunakan turbo hibrida yang baru kali pertama ini diterapkan pada Scirocco 2.0 TSI yang beredar di Indonesia.
4 DETIK
Basic mesin Scirocco lansiran 2010 ini sebenarnya sudah dimodali sistem turbocharger berkode K03. Lantaran sudah banyak pemilik varian sejenis yang mengganti peranti turbo standarnya pakai kepunyaan Scirocco R atau Audi S4, dengan kode K04, Budi akhirnya memilih untuk mengadopsi versi terbaru, K04 hybrid.
"Sesuai dengan pelat nopolnya, B 35 TVW, yang artinya best VW saat ini," kekeh Budi. Menurut pengusaha di bidang retail motor baru itu, saat ini di seluruh Eropa dan Amerika, baru 10 unit Scirocco 2.0 TSI yang menganut turbo K04 versi hibrida, termasuk miliknya ini.
Perbedaan menyolok versi hibrida dengan turbo K04 versi stock, menurut Gunawan Lay, terletak pada kemampuan menghasilkan putaran turbin yang lebih cepat meski di-boost pada level sama.
"Semua turbo VW punya karakter fast spool. Tapi dengan versi hybrid, memungkinkan turbin berputar lebih cepat lagi. Sebab pada turbo hybrid, blades-nya sudah beda, thrust bearing-nya juga beda, begitu pun ported and polish compressor-nya termasuk exhaust turbine-nya. Sehingga mampu menghasilkan aliran udara yang lebih bagus ketimbang turbo non-hybrid, karena sanggup di-boost lebih tinggi dari level normal" urai tuner Premier Autowerkz di Jl. Pluit Barat 3A, Jakut ini.
Turbo kit K04 hibrida dari Borgwarner ini sudah dilengkapi actuator dengan material forge racing, plus wasgate dari alloy bodied dengan optional spring. Nantinya performa turbo hibrida ini akan di-adjust ulang menggunakan software khusus, untuk menyesuaikan dengan oktan bahan bakar yang digunakan.
Pertimbangannya, ketika pertama kali menjajal performa mesin pakai turbo hybrid K04, power maksimum gak bisa didapat lantaran imbas cutboost dari sistem locked ECU bawaan Scirocco ini.
Mengakali agar tak terjadi lagi efek cutboost, ECU standar di-reflash ulang pakai software Unitronic. Artinya data dari software asli ditarik, kemudian ditukar dengan mapping ECU yang sesuai kondisi mesin terkini.
Sehingga jika oktan yang digunakan tidak sesuai dengan permintaan mesin, maka mapping pada ECU secara otomatis akan mengantisipasi dengan data yang lain tanpa harus mengunci dengan meng-cut boost turbonya.
Penerapan awal, tekanan disetel 1 bar dengan bensin oktan 93, dan menghasilkan power maksimum sekitar 320 dk. Dianggap kurang agresif, boost dinaikkan hingga 1,2 bar dengan tenaga 345 dk.
Ketika OTOMOTIF menjajalnya langsung di daerah Pantai Indah Kapuk, Jakut, turbo hibrida-nya di-boost antara 1,5-1,7 bar pakai Pertamax plus (oktan 95). Hasilnya, untuk mencapai kecepatan 0-100 km/jam hanya butuh waktu 4 detik. Cukup responsif, karena standarnya perlu jeda sekitar 6,9 detik

Mitsubishi Lancer Evo VIII GSR 2004, Lethal Weapon


Saat Yose Adrian harus memilih antara Honda dan Mitsubishi untuk sebuah ‘Lethal Weapon’ di arena drag race 402 meter, Yose malah garuk-garuk kepala pertanda bingung. Pasalnya, selama ini sudah setia dengan besutan berlogo ‘H’. Namun akhirnya terjawab ketika Yose bertemu sobat karibnya, Ebel dari Wisesa Motorsport di bilangan Haji Nawi, Jaksel. Ebel baru saja kelar membangun Mitsubishi Lancer Evo VIII yang dibuat untuk Time Attack sekaligus contest car. Dari garuk kepala menjadi geleng kepala.MESIN 775 DK
 Mesin 4G63-T yang sudah bermutasi jadi 2.400 cc dan siap menerima boost 2,7“Untuk biaya yang relatif sama, Lancer Evolution VIII bisa melesat jauh ketimbang Honda Estilo,” papar Yose. Tanpa pikir panjang, ditebuslah Lancer milik Ebel tadi. Secara struktur bodi dan kaki-kaki tak banyak mengalami ubahan karena mobil memang sudah siap balap. Tetapi mesin dan atribut pendukungnya diganti semua. Hampir semuanya dibelikan baru dengan spesifikasi lebih tinggi. “Targetnya bisa masuk 9-10 detik untuk 402 meter,” jelas Ebet, tuner Wisesa Motorsport yang menangani langsung proyek Lancer milik Yose ini.Bisa terlihat di kabin mesin yang mulai penuh sesak dengan seabrek perabotan pendongkrak tenaga seperti turbocharger gambot, down pipe ‘gajah’ hingga turbo intercooler raksasa. “Apapun akan dilakoni untuk bisa menyemburkan tenaga di atas 750-800 dk,” tutur Ebet antusias.Bahkan urusan drive train, suspensi dan roda ikut dibenahi untuk memenuhi traksi maksimal saat launch hingga garis finish.Membuat mesin yang powerful dan tahan banting ternyata tak semudah membalik telapak tangan. Sebab mesin 4G63-T yang jadi bawaan pabrik tak lagi mumpuni. “Kemampuan mesin standar hanya bisa di spec-up tak lebih dari 500 dk,” jelas Ebet.Makanya jeroan mesin bisa dibilang ganti total dengan versi aftermarket yang sudah ketahuan performanya. Hanya blok mesin saja yang masih dipakai. Sisanya, mulai dari crankshaft stroker kit 2.400 cc, setang piston hingga piston pakai produk yang dibeli dari AMS Performance di Amerika.
 Kabin dibuat ringkas dengan perangkat elektronik tambahan untuk memantau kondisi mobilIni dilakukan semata-mata agar jeroan mesin tetap aman saat kena boost turbo mencapai di atas 2,5 bar. “Selain itu kenaikan volume hingga 300 cc sangat menolong pencapaian torsi lebih maksimal,” terang Ebet.Konon, paket jeroan mesin yang ditanam sekarang bisa tahan hingga 800 dk yang disuplai turbocharger Bull’s Eye S375 ‘Batmo Wheel’.Tenaga mesin yang sudah sebesar itu, jelas menjadi krusial bila kaki-kaki sebagai penyalur tenaga mesin tak bisa menahan beban torsi maksimal yang naik berkali lipat. 
Pangkas bobot interior juga dilakukan lewat bucket seat (kiri) - Memangkas bobot total mobil dilakukan secara maksimal dengan bahan fiberglass (kanan)Pemakaian as roda model one-piece sudah menjadi keharusan karena keempat roda menggunakan pro-drag slick tires. Makanya pelek pun memakai material billet yang berbobot ringan namun memiliki durabilitas tinggi.PANGKAS BOBOT 40% 
 Tangki bensin bermaterial aluminium khusus untuk balap drag race 402 meter (kiri) - Fuel pump elektronik keluaran Bosch sebanyak 2 buah menjadi andalan suplai race fuel (kanan)Salah satu ciri khas dragster profesional adalah interior yang dipangkas total. Sama halnya Lancer Evo VIII milik Yose, kabin terlihat terondol. Bisa ditengok perangkat yang ada di dalam mobil tak ada lagi yang bawaan pabrik. “Hanya berisi perangkat elektronik, tabung pemadam kebakaran, roll bar set, jok, setir dan dasbor,” papar Ebel.Maksudnya jelas, selain untuk mengurangi bobot, juga memudahkan saat harus melakukan oprekan seperti repair, tuning dan setting. Paling penting, saat terjadi darurat seperti kebakaran, bahan fabrics dan material plastik di dalam kabin tak bisa lagi memancing besarnya api sehingga mudah dipadamkan.Kini semua tergantikan dengan material fiberglass yang memiliki bobot ringan dan tak mudah pecah.Mulai dari kap bagasi, keempat pintu penumpang dan apron depan. “Bagian depan memang bisa dilepas pasang dalam waktu sangat singkat karena semuanya model knock down,” terang Ebel yang mengimpor bodi khusus drag race ini dari negeri Paman Sam.Tak heran bila power to weight ratio mobil ini menjadi sangat tinggi. Boleh dibilang bobot total mobil bisa terpangkas hingga 40% karena pemakaian bodi bermaterial composite dan roll cage seamless yang juga impor langsung dari Amrik.

HONDA PRELUDE VTI-R 2002, Deleted Battery


Ada kebanggaan tersendiri dalam membangun Prelude
Jika diperhatikan, khususnya di Indonesia, Honda Prelude tampaknya belum menjadi salah satu ‘most wanted car’ untuk dimodifikasi. Terbukti masih jarangnya modifikator yang membangun varian Honda yang masuk dalam keluarga besar Accord ini. Hal ini tampaknya disadari oleh Antony Lo daro bengkel Ton’s Garage, Medan.
Oleh karena itulah ia mencoba membangun mobil dengan kode bodi BB ini. Uniknya,  kendaraan ini didapat dengan kondisi masih bahan alias masih berantakan. Namun hal ini nyatanya tidak menurunkan semangat mereka dalam membangun Prelude. Mau tahu lebih detailnya? Simak konsep dan detail modifkasi dari kedua Honda ini! 
FROM ZERO TO HERO
Honda Prelude berwarna merah ini milik Antony Lo. Ada alasan tersendiri mengapa ia memilih Prelude dengan kode generasi BB4 ini. Menurutnya, tipe yang ini tergolong varian yang jarang dimodifikasi. “Selain itu spare part-nya lumayan susah dicari,” ucap Antony. Sehingga tipe ini termasuk salah satu varian langka di Indonesia karena jarang yang mau membangun hingga komplit seperti miliknya.
Awalnya, Prelude ini didapat dengan kondisi lumayan parah, “Mesin tidak nyala, cat keropos, dan kaca depan pecah,” ucapnya. Maka tindakan pertama yang dilakukan Antony adalah merapikan eksterior serta membangun dapur pacunya. Khusus eksterior, Antony mendapatkan kesulitan ketika harus mengganti kaca depannya yang pecah. “Barangnya susah banget nyarinya, akhirnya pesen ke Jepang, kondisi baru dengan harga sekitar Rp 24 juta,” kenangnya. Itupun baru tiba di Indonesia setelah menunggu selama 6 bulan.
Antony juga melakukan perombakan besar-besaran di ruang mesin. BB4 ini aslinya menggunakan mesin H23A dengan transmisi otomatis. Namun oleh Antony sengaja ditukar dengan H22A. “Pakai H22A lebih kencang, dan dudukannya juga sama persis, jadi tidak merepotkan,” tukasnya cepat. Asyiknya lagi, jeroan mesin tidak dibiarkan standar, melainkan turut diganti dengan menggunakan produk Bisimoto atau Skunk2. “Performance parts ini banyak dipakai di pasar Amerika, bentuknya banyak yang unik dan tidak pasaran,” terang pria berusia 23 tahun ini.
Sedangkan di eksterior, Antony sengaja menanamkan unsur mobil balap ala Time Attack. “Salah satunya dengan pemasangan lips spoiler di depan yang cukup rendah, serta pemakaian GT-Wing di belakang agar membantu tingkatkan downforce,” ucap Antony panjang lebar. Dan agar bisa tampil lebih atraktif, maka sekujur bodi dicat ulang lagi menggunakan warna Red Ferrari dari Spies Hecker. “Biar lebih eye catching saja sih, hahaha…” tawanya.
‘DELETED’ BATTERY
Antony menyebut istilah ‘deleted battery’ dalam salah satu variabel modifikasinya. Apa maksudnya? Ternyata, ini adalah semacam trik modifikasi untuk membuat ruang mesin tertata lebih rapi. Yaitu dengan cara memindahkan boks aki (battery) ke belakang. “Akinya sekarang ditempatkan di bagasi, jadi layout ruang mesin di depan lebih lega,” ungkapnya. Kompartemen mesin memang tergolong rapid an detail, karena ternyata Antony juga menyembunyikan kabel-kabel di ruang mesin alias wiretucked. “Biar terlihat lebih simpel dan bersih saja,” tutur pria yang juga pengusaha ini.
RUMAH MODIFIKASI:Ton’s Garage, Jl. Sei Deli, Medan
SPESIFIKASI:Engine swap H22A, wiretucked, repaint engine bay, header Bisimoto, pipa knalpot stainless steel 2,5 inci, tail pipe burnt-tip custom, camshaft Bisimoto stage 2, per klep Bisimoto, intake manifold Skunk2, throttle bocy Skunk2, cam gear Skunk2, oil cap M Factory, kabel busi NGK, strut bar depan Spoon,air intake custom, air filter Apex’I, selang radiator Samco, selang intake samco, engine mounting Innovate, filter oli K&N, kopling ATS Racing, cat Spies Hecker Red Ferrari, kap mesin karbon, fender depan kabon, lips spoiler custom, GT-Wing custom, velg Volk Racing CE28 17x8 inci, ban Yokohama Advan Neova AD08 215/45R17, sokbreker adjustable Tein, bushing Energy Suspension, lug nut Mugen, setir Momo NSX Type-R, quick release Work Bell, boskit NRG, shiftknob Juran, pedal set DC5R, engine cut off Cusco, panel interior karbon, strutbar belakang Spoon, head unit Alpine 7998R, speaker depan Venom, power amplifier Venom, sibwoofer Venom 10 inci

Modifikasi Mobil


Honda Prelude 2002, Dua Warna Bikin Beda



Yang terpikir pertama di pikiran Stephen adalah, “Pokoknya setelah mobil diambil, langsung diangkut trailer, bawa ke bengkel,” tuturnya. Begitu sampai bengkel, mobil pun dipreteli dan catnya dikerok hingga tersisa plat besi. “Baru deh ditimpa warna Championship White dari Spies Hecker,” ucap pria berkacamata ini. Menurut Stephen, warna ini adalah, “Kode warna untuk versi JDM-nya,” sambungnya.
Setelah selesai berganti ‘kulit’, langkah berikutnya adalah body kit yang tepat. “Saya dari dulu suka dengan body kit C-West untuk S2000,” terangnya. Oleh karena itu desain tersebut kembali diterapkan di BB6 miliknya. “Bedanya, saya tambahkan lips spoiler ala J’s Racing di bagian bawahnya,” ucap pria berpostur tinggi ini. Penambahan lips spoiler ini berfungsi agar mobil lebih terlihat ceper. Kenapa enggak dilapis karbon saja biar lebih sangar? “Kalau dilapis karbon, lips spoiler-nya malah jadi kurang terlihat karena warna dari serat karbonnya,” tukas Stephen.
VELG FLUORESCENT
Ada yang unik dari warna velg Volk Rays TE37 19x(8,5+9,5) inci yang diusung Stephen. Ia menggunakan dua warna, yaitu warna putih untuk velg di sebelah kanan, dan warna pink fluorescent untuk sebelah kirinya. “Biar beda aja sih. Jadi enggak cepat bosan,” ucap Stephen. Untuk pengerjaan pelapisan cat fluorescent, ia mengaku tidak ada kesulitan berarti.
“Proses pengerjaannya hampir sama dengan repaint velg biasanya,” ujar pria ramah ini. Yang berbeda adalah pemakaian warna dasar. Menurut Stephen, “Warna dasar untuk cat ini harus putih.” Tujuannya, agar efek fluorescent-nya bisa keluar sehingga warna velg terlihat semakin mencolok.
RUMAH MODIFIKASI:
Autocraft, Barito, Semarang
SPESIFIKASI:
Cat Championship White by Spies Hecker, kap mesin karbon Kevlar, panel atap lapis karbon Kevlar, custom body kit, HID H1 low beam Provision 6.000 K, HID H1 high beam 4.300K,  kaca film 3M, air flow controller APEX’i Neo, header Megan Racing 4-2-1, front pipe Megan Racing, down pipe Megan Racing, muffler HKS titanium, kabel busi NGK Blue Thunder, air intake Megan Racing, air filter Simota, fuel pressure regulator TOMEI, engine damper NRG, bonnet hood damper NRG, ground wires HKS, velg Volk Rays TE37 19x(8,5+9,5) inci, ban Forceum Hexa 215/35R19 (depan), 225/35R19 (belakang), coilover Tein, strutbar karbon Kevlar, jok+door trim retrim semi kulit perforated, speedometer chrome rings, engine start button S2000, shift knob MOMO karbon, panel interior lapis karbon, head unit double din Caska 7 inci K130. Speaker Crescendo Opus 2-way
Honda Prelude milik Stephen ini digarap dari bengkel Autocraft, Semarang. Prelude dengan kode generasi BB6 miliknya lebih ditonjolkan faktor penampilannya. “Dulu waktu pertama ambil, kondisinya lumayan parah juga,” ucap Stephen. Warna cat yang kusam sudah pasti menjadi masalah yang dihadapi Stephen. “Warna aslinya hijau,mas. Aduh enggak cocok banget deh pokoknya,” kenang pria ramah ini.

First Impression Jaguar XF 3.0L V6


First Impression Jaguar XF 3.0L V6, Kemewahan Aristokrat Inggris yang Sporty

Jakarta – Mendengar nama mobil mewah Jaguar, yang pertama kali muncul dibenak kita adalah sosok sedan besar dengan tongkrongan kuno dan kaku layaknya mobil kerajaan Inggris lainnya. Tapi hal itu tak berlaku pada Jaguar XF yang kini justru memiliki aura sporty yang kental di segi eksterior. 
Yup, sejak beberapa tahun lalu desainer Jaguar Ian Callum melakukan rombakan besar-besaran pada desain Jaguar yang disebutnya lebih sporty tapi masih menghormati unsur heritage khas Jaguar. So, bagaimana sensasinya? Yuk lanjut.
Seperti disebut sebelumnya, aura sporty sangat tampak dari eksterior XF ini tampilan gril berongga besar, ditunjang headlamp dan bumpernya terasa agresif.

Siluet bodi aerodinamisnya bahkan nyaris seperti sport coupe. Bentuk buritan mirip seterunya sesama Inggris, Aston Martin DBS dengan rearlamp bergaris horizontal.
Begitu masuk ke kabin barulah nuansa mewah dengan nilai ‘heritage’ yang tinggi tersemat. Ini terbukti dari lapisan kulit warna krem di bagian jok dan door trim. Beberapa panel juga dilapis motif kayu. 
Kemewahan terus menjalar ke bagian dashboard dan setir dengan lapisan kulit warna marun mendominasi. Saat duduk dibalik kemudinya, jok terasa nyaman mendekap. Meski dilapisi kulit tapi lingkar setir tetap nyaman digenggam.

Namanya impresi, so OTOMOTIFNET.com nggak bisa mencoba segudang fitur yang ditawarkan. Tapi terlihat jajaran tombol di setir dan center cluster mudah dijangkau. 
Pengguna sedan mewah biasanya mengandalkan supir untuk berkendara sehari-hari. Nah, supaya makin afdol OTOMOTIFNET.com turut mencoba kabin belakangnya. Saat masuk, tak perlu menunduk terlalu dalam karena atap XF cukup tinggi.
Saat duduk di belakang, kesan lega dan nyaman langsung terasa. Hal ini berkat aplikasi jok lebar nan empuk seperti sofa dan ruang lutut yang lega. Dijamin, penumpang betah berlama-lama diruang belakang ini.

Testdrive All New Chevrolet Colorado




Bogor - Image garang dan tangguh seolah sudah menjadi syarat wajib sebuah mobil jelajah bertipe pickap. Tapi, Chevrolet yang baru saja meluncurkan pikap Colorado sedikit tampil beda, meski tetap mengedepankan nuansa sebuah mobil yang garang dan tangguh.
Lalu, apa bedanya dengan kompetitor yang sudah mapan di tanah air, semisal Ford Ranger, Isuzu D-Max, Toyota Hilux dan juga Mitsubishi Triton? Nah, itu juga yang bikin penasaran otomotifnet.com.
Apalagi ini tahun pertama kedatangan Colorado yang sama sekali belum punya track record di medan berat Indonesia yang terkenal tak memberi ampun pada mobil jelajah banci yang hanya menjual tampang beringas. Bisakah Chevrolet menjawab keraguan dengan COlorado?

Nah, sebuah sirkuit buatan berjenis offroad, dikawasan Sentul City menjadi pilihan lokasi untuk menjajal ketangguhan Colorado. Sirkuit ini didominasi tanah dan batuan kerikil, dimana Colorado akan sedikit membuktikan dirinya.
Langsung yuk masuk kedalam kabinnya. Otomotifnet.com kedapatan Colorado tipe LTZ yang merupakan varian tertinggi dari Colorado, dengan penggerak 4x4. Posisi duduknya cukup nyaman, kalau ingin lebih pas, bisa mengaturnya secara elektrik melalui tombol di samping kursi pengemudi.
Meskipun bertubuh bongsor, namun tidak terasa sedang menaiki sebuah truk ringan. Transmisinya manual 5 speed, dan sebelum melaju, tombol transfer shift pada konsol tengah diputar pada posisi 4H.
Mobil pun melaju. Kabin cukup baik meredam rauman khas mesin diesel Duramax Turbo, berkapasitas 2,5 Liter, dengan tenaga 150 Ps dan Torsinya 350 Nm. Kopling pun relatif empuk, meski sedikit menghentak. Setelah maju perlahan, mulai menginjak pedal gas lebih dalam, akselarasinya terkesan berat meski cukup responsif.

Mobil pun meluncur, permukaan jalan bergelombang masih terasa empuk untuk digilas. Namun, benturan-benturan mulai terasa pada jalan yang bergelombang ekstrim. Di bagian depan, mungkin masih cukup nyaman berkat suspensi double wishbone, tapi jangan berharap kenyamanan yang sama di bagian belakang.
Berbekal suspensi spring leaf, yang dimaksudkan untuk membawa beban berat, ternyata tidak bisa memberikan kenyamanan pada penumpang belakang. Dipacu pada permukaan jalan yang bergelombang ekstrim, Colorado sangat tidak ramah, karena beberapa kali penumpang terguncang hebat dan benturan begitu terasa.
Tapi, sedikit gejala limbung pada bagian depan ketika menikung, bisa dikoreksi dengan baik oleh bagian belakangnya yang cenderung kaku. Meski memang mobil jadi terkesan licin di belakang. Tapi, penggunaan ban standar juga jadi pemicu kesan tersebut. Colorado juga punya radius putar yang kecil, sehingga sedikit menyulitkan ketika harus melintasi medan yang sempit.

Kesan mobil yang menjadi sedikit liar tersebut makin menjadi saat lintasan mengajak pengemudi untuk berputar melingkar pada permukaan tanah berkerikil. Agak sedikit menginjak pedal gas lebih dalam dan masuk sampai posisi gigi 3, ketika berputar, lingkaran mobil sedikit bergeser, sehingga kurang presisi mengikuti jalur.
Namun, Colorado juga membuktikan ketangguhannya saat harus menghadapi tanjakan curam. Setidaknya, pengemudi dibuat tidak cemas dan ragu-ragu. Masuk ke posisi gigi dua, kemudian mengalihkan transfer shift pada posisi 4L, maka mobil pun merayap keatas dengan tenang tanpa menyebabkan mesin tersendat dan mati. Padahal tidak menginjak pedal gas lho, jadi hanya dibiarkan melaju dengan merayap.
Namun, untuk bersaing dengan kompetitornya, Colorado bisa menjadi alternatif. Baik dari segi tampang, juga fitur, dari segi harga pun terbilang kompetitif. GM Indonesia menawarkan Colorado Exetended Cab seharga Rp 265 juta, Crew Cab LT Rp 323 juta dan Crew Cab LTZ Rp 343 juta.

Chrysler Indonesia Siap Rilis Jeep Versi Pentastar dan Dodge Journey Platinum Pekan Depan



Jakarta – Pecinta mobil premium asal Amerika bersiaplah, karena Rabu (7/3) pekan depan dua jagoan anyar dari PT Garansindo Inter Global APM (Agen Pemegang Merk) dari Chrysler, Jeep dan Dodge di Indonesia akan mengaspal.
Keduanya adalah varian Jeep yang dilengkapi mesin Pentastar baru, serta MPV mewah, Dodge Journey versi Platinum Package. 
Yang pertama merupakan varian Jeep yang telah beredar sebelumnya, namun kini dibekali mesin anyar Pentastar. Mesin bervolume 3.6 liter ini mengaplikasi teknologi dual-overhead-cam (DOHC), variable valve timing (VVT) V6. Semburan tenaganya mencapai 285 dk, atau 83 dk lebih besar ketimbang mesin lawasnya yang berkapasitas 3.8 liter.

Kelebihan lain adalah penggunaan bahan aluminum yang membuatnya 45 kg lebih ringan dibanding versi iron cast sebelumnya. Hal tersebut diyakini membuat mobil adventure ni lebih irit.
Sedangkan mobil kedua yang dirilis oleh Chrysler Indonesia adalah MPV Dodge Journey Platinum. Jika sebelumnya Journey merupakan MPV kelas premium yang mengandalkan fitur head unit LCD multi fungsi. Maka pada Journey Platinum fitur tersebut ditambahkan kursi berlapis kulit serta GPS navigasi.

Peugeot & Hyundai, Agresif Lewat Desain



 Peugeot RCZ, laris manis di pasaran
Satu lagi label asal Eropa yang kini semakin pede (percaya diri) menyodorkan varian sportcar yakni Peugeot. Andalannya yakni RCZ yang laris manis di pasaran serta hatchback premium 208. Keduanya bisa dibilang menawarkan eksotisme desain yang cukup memukau di tiap kategorinya.
Khusus RCZ, selain desainnya yang fresh, juga menawarkan sumber tenaga yang ekonomis. Mesin berkode EP6CDT kapasitas 1.598 cc yang diusung telah dilengkapi turbo dan intercooler menjadi menjadi andalan. Tenaga yang dapat dihasilkan oleh mobil berbasis 308 ini mencapai 156 dk dengan keluaran torsi 240 Nm.
Bobotnya yang ringan dan desain futuristisnya diyakini mampu memberikan keuntungan tersendiri dalam hal performa dan aerodinamika. Lalu 208, hatchback penerus 207 dan 206 yang sempat merasakan sukses di Tanah Air ini ditawarkan dalam bentuk desain yang kompak sekaligus menawan.
Langkah penyegaran juga datang dari kubu Asia Timur alias pabrikan Korea yang sudah cukup lama eksis bertarung di pasar mobil Nasional. Adalah Hyundai yang berencana memboyong All New Hyundai Santa Fe ke Indonesia, tak lama setelah pihak prinsipal memerkenalkannya secara resmi ke publik dunia.
Peugeot 208, ingin melanjutkan kiprah 206 dan 207
"Kalau keburu akan dimasukin juga tahun ini. Soalnya di sana juga belum di-launching, pokoknya begitu ada versi setir kanan bisa langsung didatangkan," yakin Bebin Djuana, Marketing Vice President PT Hyundai Mobil Indonesia, APM mobil Hyundai di Indonesia.
Rencananya All New Santa Fe akan memulai debutnya di New York Auto Show 2012 di Amerika Serikat. Tawarannya desain eksterior dengan garis kuat yang berkarakter di sisi bodi dan model buritan yang lebih atraktif dengan tarikan garis tajam.
Ada dua pilihan mesin bensin yang ditawarkan. Pertama bermesin empat silinder segaris kapasitas 2.400 cc bertenaga 174 dk dan mesin konfigurasi V6 kapasitas 3.500 cc bertenaga 276 dk. Khusus di pasar Eropa dan Korea Selatan, Hyundai memberikan pilihan varian mesin CRDi diesel "R-engine" bertenaga 197 dk. Pilih yang mana?

Tiga Senjata Baru Ford, Fiesta Sedan, Everest dan Ranger



Di tahun ini, Ford akan meluncurkan beberapa produknya. Cukup ramai, karena bisa mengisi beberapa segmen yang ada. Apalagi, tak sekadar tampil dengan wajah lebih fresh, tunggangan yang dilempar ke pasar pada tahun Naga Air ini tampil dengan benar-benar berbeda dari sebelumnya.
Seperti kata Bagus Susanto, Managing Director PT Ford Motor Indonesia di acara Media Gathering di Tangerang,(17/1). “Kita akan luncurkan All New Ranger dan Fiesta Sedan tahun ini.”
ALL NEW FORD RANGER
Boleh dibilang Ranger merupakan salah satu andalan Ford di Tanah Air. Dengan target armada untuk fleet di perkebunan dan pertambangan, juga tak terkecuali di perkotaan buat yang ingin tampil lebih macho. Ranger merupakan full model change dengan dimensi yang lebih besar dan bermesin baru 2.200 cc dan 3.000 cc.
FORD FIESTA SEDAN
Ford Fiesta cukup banyak wara-wiri di jalanan perkotaan. Tentu dengan desain baru di pasar hatchback ini cukup banyak menarik peminat tunggangan yang bermesin 1.400 cc dan 1.600 cc.
Namun, bagi penggemar sedan, Ford Fiesta sedan siap memenuhinya dengan mesin yang tak berbeda dengan versi hatchback. Tentu dengan ruang barang lebih besar ketimbang hatchback.
FORD EVEREST
Menurut sumber dari PT Ford Motor Indonesia, APM Ford di Tanah Air, tak seperti Ranger yang tampil benar-benar baru, untuk Everest masih mengandalkan dimensi dan mesin yang sama, tetapi tentu dengan tampang lebih segar dengan beberapa perubahan di berbagai sisi. Versi facelift ini, tetap dijual dengan versi 4x4 dan 4x2.